Hiroshi, mantan senawan yang kini membersihkan jendela, mendengar vonis kematiannya: hanya tiga bulan lagi. Namun, pertemuannya dengan Mai, siswi SMA yang pemberani, membangkitkan kembali gairahnya untuk menggali. Di antara dinding toilet dan kanvas kosong, mereka menciptakan karya terakhir yang penuh makna. Bisakah seni menyembuhkan luka, atau justru meninggalkan bekas yang lebih dalam?
Perhatian Sebelum Berkomentar:Gunakan bahasa yang baik, hindari kata yang kasar dan jangan spoiler ya! Ingat, ini cuma film. Semua orang punya selera berbeda, dan itu wajar.