Steve terjebak dalam kenangan masa lalunya—setiap benda, setiap suara, mengingatkannya pada momen yang telah menghancurkannya. Saat ia menyusun kembali fragmen hidupnya, ia menyadari betapa dalam luka generasi yang membelenggunya, sama seperti ayahnya dulu. Di tengah keputusasaan, ia harus memilih: tetap terpuruk atau memaafkan diri sendiri dan bangkit. Bisakah ia menemukan kedamaian sebelum terlambat?
Perhatian Sebelum Berkomentar:Gunakan bahasa yang baik, hindari kata yang kasar dan jangan spoiler ya! Ingat, ini cuma film. Semua orang punya selera berbeda, dan itu wajar.