Di tengah perebutan takhta Joseon pada 1455, Nae-Kyung—ahli fisiognomi—mampu membaca karakter seseorang hanya dari wajahnya. Kemampuannya yang langka menarik perhatian para penguasa, termasuk Pangeran Sooyang yang ambisius. Terjebak dalam intrik politik berdarah, Nae-Kyung harus memilih: tetap netral atau memanfaatkan ilmunya untuk mengubah nasib kerajaan.
Perhatian Sebelum Berkomentar:Gunakan bahasa yang baik, hindari kata yang kasar dan jangan spoiler ya! Ingat, ini cuma film. Semua orang punya selera berbeda, dan itu wajar.