Charles Dickens, sang maestro sastra, terjebak dalam kegagalan tiga bukunya dan tekanan finansial yang mencekik. Dengan tekad membara, ia menantang diri untuk menulis dan menerbitkan sendiri sebuah cerita Natal dalam waktu kurang dari dua bulan. Namun, kedatangan orang tuanya yang bermasalah membangkitkan trauma masa kecil, menghalangi kreativitasnya. Dalam perjuangannya, Dickens berhadapan dengan karakter imajinasinya sendiri, terutama Ebenezer Scrooge, yang menjadi cermin kegelisahannya. Bisakah ia menciptakan mahakarya yang akan mengubah Natal selamanya?
Perhatian Sebelum Berkomentar:Gunakan bahasa yang baik, hindari kata yang kasar dan jangan spoiler ya! Ingat, ini cuma film. Semua orang punya selera berbeda, dan itu wajar.