Sebuah puisi sinematik yang gelap namun memukau, mengisahkan manusia dengan segala kerapuhan, kebohongan, dan kerinduan akan cinta. Melalui serangkaian karakter yang saling terhubung—seorang ayah, kekasih gelapnya, dan anaknya yang terasing—film ini menyajikan refleksi pilu tentang kehidupan yang absurd. Dengan visual surealis dan humor yang pahit, siapakah yang akan bertahan di tengah kehancuran yang mereka ciptakan sendiri?
Perhatian Sebelum Berkomentar:Gunakan bahasa yang baik, hindari kata yang kasar dan jangan spoiler ya! Ingat, ini cuma film. Semua orang punya selera berbeda, dan itu wajar.